Rintihan Sesal
Dunia begitu hampa
Seakan melenyapkan bahagia
Ku terpuruk dalam renung
Sahabt hilang tanpa arah
Hidup yang begitu penuh sesal
Ku tersudut dalam kalbu
Bahagiaku lenyap dalam hampa
Sendiriku merintih!!
Merintihkan penyesalanku
Mengapa ku terlahir dan di lahirkan!!!
Mengapa dunia ini tak adil!!!
Mengapa hidup begitu hampa!!!
Mengapa,, mengapa dan mengapa!!?
Isak tangisku takkan bisa lenyap
Entah kenapa bahagiaku lenyap dalam kalbu sesal
Seakan hilang diterjang ombak
Gulung ombak yg melenyapkanku dalam kehampaan
Sinar Abadi
Sinar indah nan terang
Seiring datang menghampiri
Datang , dekat dan semakin mendekat
Rasuki hari yang hampa
Perlahan mengetuk pintu hati
Semakin deras arus perasaan itu
Menarik semua amarahku
Sinar terang
Berikan senyuman terindah
Berikan rasa itu dihati
Berikan megnet
Agar selalu melekat dalam terangmu
Dalam indahmu, dan keabadian raya
Sinar terang
Ku harap kau dengar
Ku harap kau tau
Ku harap kau mengerti
Rasa yang singgah dihati
Rasa yang sinari kehidupan
Bagai sinar keabadian
TIBA WAKTUNYA
Ku tersudut dalam lamunan kalbu suci
Lamunkan hasrat yang terpendam dihati
Dikala sang hujan membasahi hati
Tertiup sudah kobaran api
Api yang membara akan gundah dalam hati
Sahabatku
Kaulah sang hujanku
Kau hapus gundah dengan sejuta candamu
Setia temaniku tiap waktu
Setia hadir setiap ku butuh dirimu
Sang surya pun terbenam dalam damai alam raya
Kini, takkan lagi ada canda, tawa, ria bersama
Takkan lagi nampak ulas senyum secemerlang lentera
Resah , gelisah, dan hampa
Menyatu padukan rasa kehilangan dalam duka
Yang tak seperti dahulu kala
Saat canda, gurau, bersama .
Kini waktu telah tiba
Kau , tertelan oleh waktu sang pencipta
Tak cukup waktu mengulang semua tentang kita
Waktu telah menantinya
Di penghujung perpisahan kita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar